Bahasa Pemrograman Berorientasi Objek
Awal mula terciptanya bahasa pemrograman berorientasi objek adalah dari sebuah ide untuk menciptakan sebuah perangkat lunak yang mudah di pelihara, dikembangkan dan di perluas serta dapat diuji, model dalam teori ini pertama kali diperkenalkan pada tahun 1960-an melalui bahasa pemrograman simula, kemudian di kembangkan lebih lanjut melalui bahasa smalltalk, C++, java dan juga python.
Dengan memodelkan masalah dalam bentuk objek. seorang programer dapat meniru prilaku manusia dalam memahami dan berinteraksi dengan dunia nyata. hal ini lah yang menjadikan bahasa pemrograman berorientasi objek sangat cocok untuk sistem yang komplek yang membutuhkan skalabilitas tinggi, seperti sistem keuangan, game digital hingga kecerdasan buatan.
Pilar Utama dalam PBO
teradapat empat pilar utama didalam bahasa pemrograman berorientasi objek yaitu : Encapsulation (enkapsulasi), pada proses ini objek akan disembunyikan detail internal dari objek tersebut dan hanya akan menampilkan antarmuka yang diperlukan. dengan kata lain data dari objek tersebut dilindungi supaya tidak bisa diakses sembarangan dari luar. hal ini membantu untuk menjaga keamanan data dan mengurangi kompleksitas sistem.
selain itu ada proses Inheritance atau pewarisan, konsep ini memungkinkan suatu kelas atau class mewarisi atribut dan metode dari kelas (class) lain. dengan menggunakan konsep ini, kode dapat digunakan kembali tanpa perlu ditulis ulang seperti contoh class kendaraan seperti roda, warna ataupun kecepatan.
metode yang ketiga adalah metode Polymorphism (Polimorfisme), yaitu kemampuan objek untuk memiliki banya bentuk seperti : metode jalan() bisa diimplementasikan berbeda dengan class mobil, sepeda atau motor. metode ini memungkinkan satu antarmuka digunakan untuk berbagai implementasi.
kemudian ada metode Abstraction (abstraksi), metode ini akan menyederhanakan kompleksitas dengan hanya menampilkan fitur penting dari suatu objek, sambil menyembunyikan detail yang tidak relevan. metode ini akan memudahkan pengguna untuk berinteraksi dengan objek tanpa harus memahami cara kerja internalnya.
Keunggulan PBO
Pemrograman berorientasi objek memiliki keunggulan dalam hal modularitas sehingga program dapat dibagi menjadi bagian-bagian kecil yang dapat terpisah antara class dan objek sehingga memudahkan pengelolaan. selain itu kode yang telah dibuat dapat digunakan kembali melalui pewarisan (reusability). dalam hal skalabilitas (Scalability), sistem dapat dengan mudah diperluas ataupun di modifikasi tanpa harus merombak struktur utama. selain itu keunggulan bahasa pemrograman berorientasi objek ini juga memiliki keunggulan dalam segi pemeliharaan (maintainability) sehingga perubahan dapat dilakukan secara lokal tanpa harus mempengaruhi bagian yang lain dari program.
Berikut adalah beberapa contoh bahasa pemtograman yang sepenuhnya atau berbasis PBO :
C++ : Merupakan bahasa turunan dari bahasa C yang memperkenalkan fitur BPO
JAVA : salah satu bahasa BPO paling populer yang seluruhnya berbasis objrk.
PYTHON : Bahasa serbaguna yang mendukung BPO meskipun tidak memaksakannya.
C# : Bahasa dari microsoft yang modern yang sepenuhnya berbasis BPO.
BPO ini merupakan pemrograman yang memiliki pondasi penting dalam dunia pengembangan perangkat lunak modern, dengan memanfaatkan konsep BPO ini, akan memudahkan programer dalam membuat sistem yang lebih terstruktur, efisien dan mudah untuk dikembangkan dalam waktu jangka panjang.
0 Response to "Bahasa Pemrograman Berorientasi Objek"
Post a Comment